Foto: Denny Adhietya |
Sejumlah
mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta mengenang 14 tahun kematian Munir Said
Thalib, dengan mural di tembok belakang pintu Politeknik Negeri Jakarta, pada
minggu malam (9/9/2018).
Munir
merupakan salah seorang aktivis HAM yang direnggut nyawanya di dalam pesawat
pada saat perjalanan menuju Amsterdam untuk berkuliah di Universitas Utrecht.
Menurut hasil otopsi, kematian munir disebabkan adanya racun arsenic yang
berada di dalam tubuhnya saat pesawat tumpangannya berada di ketinggian 40.000
kaki di atas tanah Rumania.
Meski,
sudah 14 tahun silam, kejadian ini masih menjadi misteri siapa dalang dibalik
pembunuhan berencana terhadap Munir Said Thalib. Sejumlah mahasiswa Politeknik
Negeri Jakarta melakukan aksi kreatif guna memperingati 14 tahun kematian Munir
Said Thalib berupa mural di tembok belakang pintu Politeknik Negeri Jakarta.
Menurut
Bayu, mural mengenang kematian Munir ini adalah bentuk apresiasi kita terhadap
Munir yang telah banyak berjuang dalam menegakkan keadlian Hak Asasi Manusia.
Selain itu juga, mural ini menjadi bentuk sindiran terhadap pemerintah yang
hingga saat ini membelakangi dan bersikap bodo amat terhadap kasus kasus
pelanggaran HAM.
Foto: Denny Adhietya |
“Bisa
dibilang ini aksi kreatif, berawal dari keresahan aja. Kita sebagai mahasiswa
gak bisa diam, harus bisa menyuarakan aspirasi kita. Ini merupakan bentuk
apresiasi terhadap beliau, dan bentuk sarkas terhadap pemerintah,” ucap Bayu
salah satu mahasiswa Teknik Grafika dan Penerbitan yang menjadi inisiator dalam
aksi kreatif mural.
Bayu juga
menambahkan bahwa dengan dibuatnya mural di tembok belakang pintu Politeknik
Negeri Jakarta ialah bertujuan untuk menampar sadar mahasiswa-mahasiswa PNJ, UI
atau siapapun yang lewat dan melihat mural tersebut agar bisa lebih sadar
terhadap keadilan Hak Asasi Manusia di Indonesia.
“Harapannya
sih biar dilihat banyak orang yang lalu lalang disini, terutama mahasiswa,
supaya bisa lebih aware aja sama
kasus-kasus kayak gini. Mahasiswa harus berani bersuara lewat media apa aja
supaya pemerintah bisa dengerin,”
Keren banget nih kegiatan kayak gini. Semoga terus berlanjut ya.
BalasHapus