Foto : Intan Maulida |
Nongkrong
adalah istilah untuk sekumpulan anak remaja yang biasa melakukan kegiatan di
suatu tempat untuk bercerita, bercanda, atau bahkan diskusi tentang apapun. Biasanya,
nongkrong dilakukan ditempat-tempat tertentu seperti warkop, café, taman, atau
tempat lainnya yang bisa dijadikan tempat untuk berkumpul.
Budaya
nongkrong ini menimbulkan kontroversi baik itu positif dan negatif. Banyak asumsi
yang mengatakan bahwa nongkrong merupakan sebuah kegiatan yang tidak ada
manfaatnya sama sekali. Karena kebanyakan orang menilai nongkrong adalah hal
yang membuang-buang waktu.
Namun beberapa
orang yang terlibat langsung dalam kegiatan nongkrong ternyata memiliki argumen
dan anggapan bahwa nongkrong menimbulkan
hal-hal positif yang bermanfaat. Misalnya, kita dapat berinteraksi secara
langsung, bertukar pikiran, berdiskusi tentang apa saja, mengenal segala
kehidupan dari sudut pandang yang berbeda-beda, dan juga bisa produktif untuk
mengerjakan atau menghasilkan sebuah karya/penghasilan (usaha).
Rutinitas
anak tongkrongan tidak lain adalah menghabiskan waktu bersama dengan
kumpulan-kumpulannya. Walaupun memang stigma terhadap anak tongkrongan masih
terbilang negatif, namun budaya ini semakin mewabah dikalangan anak-anak kuliah
bahkan juga anak SMA.
Terlepas dari
stigma buruk tersebut, eksistensi anak tongkrongan menjadi trend center di zaman sekarang. Pasalnya, kegiatan ini tidak
mengikat suatu orang dan memiliki kebebasan di dalamnya. Justru, pola pikir
yang dilahirkan anak tongkrongan sedikit berbeda dari anak-anak umumnya. Bisa dikatakan
lebih kritis sesuai dengan ranah yang dibawanya.
Banyak hal yang bisa ditunjukkan dari anak tongkrongan
terlebih untuk mematahkan asumsi negatif orang lain. Semakin kesini, tidak
sedikit dari anak tongkrongan yang unjuk gigi untuk menunjukkan bahwa anak
tongkrongan juga bisa dikatakan berkualitas. Menjadi ajang pembuktian juga
terhadap orang-orang banyak.
Walau demikian, kegiatan nongkrong ini juga harus
berdasarkan dorongan sendiri dan harus bisa memilih teman dan tempat. Jika rasa
nyaman itu lahir dengan lingkungan yang mendukung, maka kegiatan nongkrong ini
akan menjadi wadah yang tempat untuk bisa dilakukan ke hal-hal yang bermanfaat.
Sebenernya nongkrong ngga negatif kok, emg org indonesia harus berubah stigma dan pikirannya. Karna banyak manfaatnya juga biar bisa produktif
BalasHapus