Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Selasa, 15 Oktober 2019

Kontroversi Budaya Nongkrong Anak Muda

Foto : Intan Maulida


Nongkrong adalah istilah untuk sekumpulan anak remaja yang biasa melakukan kegiatan di suatu tempat untuk bercerita, bercanda, atau bahkan diskusi tentang apapun. Biasanya, nongkrong dilakukan ditempat-tempat tertentu seperti warkop, café, taman, atau tempat lainnya yang bisa dijadikan tempat untuk berkumpul.

Budaya nongkrong ini menimbulkan kontroversi baik itu positif dan negatif. Banyak asumsi yang mengatakan bahwa nongkrong merupakan sebuah kegiatan yang tidak ada manfaatnya sama sekali. Karena kebanyakan orang menilai nongkrong adalah hal yang membuang-buang waktu.

Namun beberapa orang yang terlibat langsung dalam kegiatan nongkrong ternyata memiliki argumen dan anggapan bahwa nongkrong menimbulkan hal-hal positif yang bermanfaat. Misalnya, kita dapat berinteraksi secara langsung, bertukar pikiran, berdiskusi tentang apa saja, mengenal segala kehidupan dari sudut pandang yang berbeda-beda, dan juga bisa produktif untuk mengerjakan atau menghasilkan sebuah karya/penghasilan (usaha).

Rutinitas anak tongkrongan tidak lain adalah menghabiskan waktu bersama dengan kumpulan-kumpulannya. Walaupun memang stigma terhadap anak tongkrongan masih terbilang negatif, namun budaya ini semakin mewabah dikalangan anak-anak kuliah bahkan juga anak SMA.

Terlepas dari stigma buruk tersebut, eksistensi anak tongkrongan menjadi trend center di zaman sekarang. Pasalnya, kegiatan ini tidak mengikat suatu orang dan memiliki kebebasan di dalamnya. Justru, pola pikir yang dilahirkan anak tongkrongan sedikit berbeda dari anak-anak umumnya. Bisa dikatakan lebih kritis sesuai dengan ranah yang dibawanya.

Banyak hal yang bisa ditunjukkan dari anak tongkrongan terlebih untuk mematahkan asumsi negatif orang lain. Semakin kesini, tidak sedikit dari anak tongkrongan yang unjuk gigi untuk menunjukkan bahwa anak tongkrongan juga bisa dikatakan berkualitas. Menjadi ajang pembuktian juga terhadap orang-orang banyak.

Walau demikian, kegiatan nongkrong ini juga harus berdasarkan dorongan sendiri dan harus bisa memilih teman dan tempat. Jika rasa nyaman itu lahir dengan lingkungan yang mendukung, maka kegiatan nongkrong ini akan menjadi wadah yang tempat untuk bisa dilakukan ke hal-hal yang bermanfaat.

1 komentar:

  1. Sebenernya nongkrong ngga negatif kok, emg org indonesia harus berubah stigma dan pikirannya. Karna banyak manfaatnya juga biar bisa produktif

    BalasHapus

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman